Rabu, 22 Oktober 2014

CARA MENGHITUNG DOSIS OBAT DAN SINGKATAN BAHASA LATIN PADA RESEP

Sebelumnya , kita haru tau arti dosis itu apa sih ?

Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan efek farmakologis (khasiat) yang diinginkan. Secara umum penggunaan dosis dalam terapi dibagi menjadi : 

1. dosis lazim .
Dosis lazim adalah dosis yang digunakan sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan dan sering digunakan) sifatnya tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan dosis maksimum), 

2. dosis maksimum/maksimal.
dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih boleh diberikan kepada pasien baik untuk pemakaian sekali maupun sehari tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun over dosis). Untuk terapi sebaiknya menggunakan pedoman dosis lazim. 

Takaran dosis yang ada dalam farmakope umumnya untuk dosis orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak memerlukan rumus perhitungan khusus.

1. Berdasarkan umur
a. Rumus young (untuk anak <8 tahun)
n : umur dalam tahun




b. Rumus dilling (untuk anak Besar-sama dengan 8 tahun)
  n : umur dalam tahun

c. Rumus Fried  (untuk bayi)
  n : umur dalam bulan

2. Berdasarkan berat badan
Perhitungan dosis berdasarkan berat badan sebenarnya lebih tepat karna sesuai dengan kondisi pasien ketimbang umur yang terkadang tidak sesuai dengan berat badan, bila memungkinkan hitung dosis melalui berat badan
d. Rumus Thermich
             n : berat badan dalam kilogram


3. Rumus untuk menentukan persentase DM obat

Persentase DM sekali :
Persentase DM sehari :

Daftar Singkatan Istilah bahasa Latin Resep Obat


Istilah resep, bahasa latin resep obat, daftar Istilah singkatan Latin Resep obat, beserta artinya, bahasa resep merupakan bahasa penulisan resep, menggunakan singkatan bahasa latin. Bahasa latin digunakan sebagai bahasa resep karna bahasa latin merupakan bahasa yang tidak berkembang, alias statis, sehingga makna bahasanya tidak berubah oleh waktu, baku dan kaku, sehingga bisa digunakan menjadi bahasa standar dalam resep secara global.

Daftar singkatan latin bahasa resep obat yang umumnya ada dalam resep beserta artinya :
A
a, aa = tiap-tiap
accur. = seksama
add. = tambahkan
ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar
ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam
ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri
adh. (adhibere) = gunakan
applic. (applicatur) = digunakan
alt.hor. (alternis horis) = tiap jam
apt. (aptus) = cocok
a.c. (ante coenam) = sebelum makan
aur.dext. (a.d.) (auri dextrae)  = telinga kanan
aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri
aut (aut) = atau
aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali
aq comm (aqua communis) = air biasa
 B
bid. (biduum) = waktu 2 hari
b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari
C
cito : segera
c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)
c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)
c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)
cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok
cc = cc / centimeter kubik
c.l.q.s. = jumlah secukupnya
caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup
cav = awas
caut (caute) = hati hati
cer (cera) = malam, lilin
col (cola) = menyari
conc (concentratus) = pekat
consp. (consperge) = taburkan
clysm. (clysma) = enema, lavemen
cois.comm. (communis) = biasa
D
d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan
d.c. (durante coenam) = pada waktu makan
d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya
d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya
d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya
d.d (de die) = sehari
d.s. (da signa) = berikan dan tulis
d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun
det (detur) = diberikan
dim (dimidio) = separuhnya
dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran
dext. (dexter) = kanan
dil (dilutus) = diencerkan
dim. (dimidius) = separuhnya
div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama
E
E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa
e.d (eyes drops) = obat tetes mata
emuls =emulsi
e.m.p = sesuai dengan yang tertulis
ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar
F
f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat
filtr. (filtra) = saring
f.l (flores) = bunga
fol (folia) = daun
G
g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes
gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga
gutta. (guttatim) = tetes demi tetes
H
h. (hora) = jam
h.v (hora vespertina) = malam
h.m (hora matutina) = pagi pagi
haust (haustus) = diminum sekaligus
h.s  (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur
I
i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan
i.d. (idem) = sama
I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah arteri
I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar
I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung (lumbal)
I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena
in. = dalam
in.d. = dari hari ke hari
inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan
instill (instilla) = teteskan
iter (iteratio/iteretur) = diulang
L
liq. (liquid) = cair
lot. (lotus) = dicuci
M
m (mane, misce) = pagi, campur
m.f (misce fac) = campur buat
mixt. (mixtura) = campuran
N
ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang
nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan
O
o.u = kedua mata
o.s. = mata kiri
o.d = mata kanan
o.h (omni hora) = tiap jam
o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam
o.m. (omni mane) = tiap pagi
o.n (omni nocte) = tiap malam
opt. (optimus) = sangat baik
P
p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal
P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit
p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu
p.o. (per os) = secara oral
pil (pilula) = pil
pot. (potio) = minuman/larutan
p.c. (post coenam = stelah makan
pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk
Q
q. (quantitas) = banyaknya
q.s. (quantum satis) = secukupnya
R
R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah
rec. (recens) = baru
reiter = dibuat ulangan baru
S
s. (signa) = tanda
ss. (semis) = separuh
sol.,solut (solutio) = larutan
solv. (solve) = larut
statim : penting
sum. (sume) = untuk diminum
sup (super) = atas
T
ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari
ter. (tere) = gosok
tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur
trit (tritus) = gerus
U
urgent : penting
u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui
u.e (usus externus) = dipakai untuk luar
u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam
u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan
V
vesp. (vaspere) = malam

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR !! :D SALAM SEHAT!!

Rabu, 24 September 2014

TEKNIK PEMBERIAN OBAT

Teknik pemberian obat ada berbagai cara , antara lain :


1. PER ORAL

Cara pemberian obat yang paling umum dilakukan

- adalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.
- Keuntungan : praktis , aman, dan ekonomis
- kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak), iritasi pada saluran cerna

2. SUBLINGUAL 
Adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh dibawah lidah

- Tujuannya agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah dibawah lidah merupakan pusat dari sakit.
- Keuntungan dari cara pemberian obat secara sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari

3. PARENTAL

Adalah cara pemberian obat tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh darah

- Keuntungan : efek timbul lebih cepat dan teratur, sangat berguna dalam keadaan darurat
- Kerugian : dibutuhkan kondisi asepsis, menimbulkan rasa nyeri, tidak ekonomi, dan membutuhkan tenaga medis
- meliputi : intravena (biasanya lokasi yang digunakan untuk penyuntikan adalah lengan, tungkai, leher, dan kepala), intracutan (memasukkan obat kedalam jaringan kulit), subcutan (pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit), dan intramuscular (cara memasukkan obat kedalam jaringan otot)

4. RECTAL

Yaitu pemberian obat via anus/ rectum / rectal . tujuannya memberikan efek lokal dan sistemik

- kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal
- contoh pemberian obat yang memiliki efek lokal sspt obat dulcolax suppositoria yang berfungsi secara lokal untuk meningkatkan defekasi (sembelit)

5. INTRA VAGINAL 

cara pemberian obat yang melalui vagina. Bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal

6. OBAT LUAR
Obat luar ini meliputi :

- TOPIKAL yaitu yang cara pemberiannya bersifat lokal , misal tetes mata, salep, tetes telinga, dll
untuk tetes mata biasanya untuk mengurangi iritasi pada mata, seperti mata merah, dsb, dan untuk tete telinga biasanya digunakan jika pasien mengalami gangguan infeksi pada telinga bagian tengah, lalu untuk salep biasanya untuk mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, ataupun mengatasi infeksi.

- INHALASI adalah cara pemberian obat dengan cara disemprotkan kedalam mulut. Kelebihannya adalah absorbsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol. Untuk obat yang diberikan dengan cara ini obat yang dalam keadaan gas atau uap yang akan diabsorbsi akan sangat cepat bergerak melalui alveoli paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan.


semoga bermanfaat :) #SALAMSEHAT !

Kamis, 28 Agustus 2014

Bentuk macam-macam sediaan farmasi dan cerita pocari sweat :)

Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri.   Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu diperhatikan benar etiket obat yanbg dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu berbeda, atau tablet yang harus dikunyah dulu (seperti obat maag golongan antasida), seharusnyalah etiket obat memuat instruksi yang singkat namun benar dan jelas. Jangan sampai pasien menjadi bingung dengan petunjuk etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui bentuk sediaan obat. Diantara bentuk dan tujuan penggunaan obat adalah sebagai berikut :
1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.

2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.

3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
   paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung desain
 cetakan.
b. Tablet cetak
   Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan
c. Tablet trikurat
   tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan
d. Tablet hipodermik
   Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat  sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
   dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.
f. Tablet buka
l
   Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
g. Tablet Effervescent
   Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab.
   Pada etiket tertulis "tidak untuk langsung ditelan"
h. Tablet kunyah
   Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
a.     menutupi bau dan rasa yang tidak enak
b.    menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
c.     Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
d.    Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
e.    Mudah ditelan
6. Kaplet (kapsul tablet)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.
7. larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.
9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.
10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
11. Ekstrak (extractum)
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

12.Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.

13.Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut kuman/virus/antigen.
14. Salep (unguenta)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah :
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.
16. Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata). 
17. Injeksi (injectiones)
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

mau kasih video seputar sejarah pocari sweat nih... dilihat yukk... :)



  1. History of Pocari Sweat - YouTube

    www.youtube.com/watch?v=Ye5iHnmz5XU

    17 Mar 2011 - Diunggah oleh pocarigoion
    Ayo simak sejarah di balik kesuksesan Pocari Sweat melalui tayangan ini! GO ION! ... You need Adobe Flash Player to watch this video.

Kamis, 07 Agustus 2014

KENALAN SAMA PELAJARAN INTI DARI FARMASI YUKK

Haii... kalau ini nih aku mau ngasih tau kalian kalo kalian udah masuk ke sekolah atau fakultas yang juruannya Farmasi, ada berbagai pelajaran yang perrrrlu banget kita dalami.. antara lain : Farmakologi, Farmakognosi, Ilmu Resep, dan farmasetika.. aku kaih pengertian dari setiap perjalanannya yaa...

1.) Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.

2.) ILMU RESEP Setiap orang pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Resep, namun taukah anda arti dari kata Resep itu?
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang Dokter Umum, Dokter Hewan, maupun Dokter Gigi yang mempunyai izin praktek kepada Apoteker/Farmasis untuk menyediakan, membuat, menyerahkan suatu bentuk sediaan kepada pasien. Jadi sekarang apabila anda pergi ke dokter dan diberi secarik kertas yang berisi jenis obat-obatan untuk anda minum, anda sudah tahu apa itu Resep Dokter.Untuk menulis sebuah Resep, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
1.      Nama, alamat, nomor izin paktek dari Dokter, Dokter Gigi, atau Dokter Hewan.
Tanggal penulisan Resep (inscription).
3.      Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan Resep, nama setiap obat atau komposisi obat (Invocatio).
4.      Aturan pakai obat (signature).
5.      Tanda tangan/paraf Dokter penulis Resep (Subscriptio).

Dalam menulis Resep seorang Dokter harus mengikuti aturan-aturan yang baku dalam penulisan Resep, yaitu :
1.      Resep ditulis dalam bahasa latin (karena bahasa latin tidak mengalami banyak perubahan kata).
2.      Resep-resep yang mengandung Narkotik harus ditulis tersendiri, tidak boleh ada pengulangan (Iterasi), harus ada alamat pasien, dan aturan pakai yang jelas.
3.      Untuk pasien yang harus segera memerlukan obat pada kanan atas ditulis cito/p.i.m (periculum in mora = bahaya bila ditunda).
4.      Jika Dokter tidak ingin Resepnya diulang tanpa sepengetahuannya, maka dituliskan tanda n.i (ne iterator = tidak boleh diulang).
5.      Resep p.p adalah Resep pro pauper artinya Resep untuk orang tidak mampu.

Urutan penyusunan obat dalam Resep (ini berlaku untuk Resep racikan)
1.      Obat utama/pokok (Remerium cardinale).
2.      Bahan tambahan (Remedium adjuvantia).

  • Remedium corringens actionis yaitu obat yang memperbaiki atau menambah efek obat pokok.
  • ·         Remedium corrigens saporis (memperbaiki rasa).
  • ·         Remedium corrigens odoris (memperbaiki bau).
  • ·         Remedium corrigens coloris (memperbaiki rasa).
3.      Bahan tambahan untuk memperbesar volume disebut Remedium constituens.

Untuk mendownload contoh Singkatan-singkatan dalam Resep silahkan klik disini.

Penyerahan Resep
1.      Penyerahan obat atas Resep harus dilengkapi dengan aturan pakai.
2.      Pemberian etiket yang sesuai:

  • ·         putih untuk pemakaian obat yang diminum
  • ·         Biru untuk pemakaian obat luar/topical
3.      Pemberian Label à KOCOK DAHULU untuk sediaan suspensi
4.      Untuk obat bebas terbatas yang berasal dari industry farmasi tanpa resep, diberikan dengan kemasannya.
5.      Untuk obat bebas diberikan dengan aturan pakainya.


Salinan Resep / Copy Resep
Jika seorang pasien ada sejumlah obat yang belum dibeli, maka Apoteker harus memberikan salinan Resepnya untuk diberikan kepada pasien. Fungsi salinan Resep ini digunakan untuk membeli obat yang belum sempat dibeli oleh pasien ketika pertama kali menebus Resep. Salinan Resep tidak berlaku untuk Resep yang mengandung Narkotik.

Isi dalam Salinan Resep
·         Nama Apotek
·         Alamat dan no telp Apotek
·         Apoteker penanggung jawab
·         No izin kerja Apoteker
·         Tanggal penulisan Resep
·         Tulisan salinan Resep
·         Nama pasien dan nama Dokter yang menulis Resep
·         Tanggal Resep dan tanggal pembuatan
·         No Resep
·         Paraf dan Cap Apotek

Farmasetika Farmasi/farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan ob at meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan,   bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat; serta  perkembangan obat yang meliputi ilmu dan teknologi pembutan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien.

Farmakologi adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan obat-obatan. Dalam ilmu ini dipelajari:
  1. Penelitian mengenai penyakit-penyakit
  2. Kemungkinan penyembuhan
  3. Penelitian obat-obat baru
  4. Penelitian efek samping obat-obatan atau teknologi baru terhadap beberapa penyakit berkaitan dengan perjalanan obat di dalam tubuh serta perlakuan tubuh terhadapnya.

SEMOGA TERTARIK DAN TERTANTANG MEMASUKI JURUSAN FARMASI YAA...